please insert word to search

Sabtu, 12 Desember 2009

Perlu Penelitian Lab Soal Meteor di Gianyar

Siswanto - Okezone
JAKARTA - Yang dapat menjadi dasar bahwa lubang di area persawahan Desa Sukawati, Gianyar, Bali timbul karena hantaman batuan dari luar angkasa adalah penelitian laboratorium. Hal ini diungkapkan peneliti dari Kelompok Keahlian Astronomi Institut Teknologi Bandung, Budi Dermawan.

"Untuk membuktikannya bahwa unsur yang membekas di sana itu tidak mungkin terbentuk di bumi, tapi di luar, melalui penelitian laboratorium. Untuk memastikannya sebaiknya diperiksa lubangnya dan benda yang masih tersisa," kata Budi yang memiliki fokus penelitian tentang tata surya ini kepada okezone, Kamis (3/1/2007).

Guna penelitian ini, kata Budi, untuk memastikan obyek yang membekas di area tanah itu. Dari lubang yang membekas tadi dilakukan pemeriksaan. Dan boleh jadi ada beberapa lubang lain di sekitarnya. Sebab, bisa jadi, sisa meteor sebelum berhasil sampai ke tanah akan pecah lebih dulu.

"Susah sekali kita memastikan kapan terjadinya kalau obyeknya kecil. Tetapi, kalau obyeknya besar sampai 100 meter atau kilometer itu, biasanya sudah dapat diduga sebelumnya atau sewaktu masih berada di langit," kata dia.

Jika penuturan dari petani pemilih lahan yang menyatakan melihat penampakan cahaya dan benda jatuh itu benar, boleh jadi saat itu bukan hanya dia sendiri yang menjadi saksi. Dan kalau ada, kata Budi, kesaksian itu bisa menguatkan dugaan bahwa lubang tadi memang diakibatkan hantaman batuan dari luar angkasa.

Menurut Budi, batuan meteor yang sampai ke bumi, belum tentu menimbulkan ledakan. Tetapi selalu menyebarkan suhu panas. Panas ini terjadi karena saat memasuki atmosfir, batu itu bergesek di udara sehingga terbakar. (ahm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar